Berlokasi di Warung Dadi Kabupaten Tabanan dilakukan kegiatan Publikasi data Stunting Tanggal 14 Nopember 2024. Kegiatan Publikasi Stunting di buka oleh Bapak Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat yaitu Bapak I Made Agus Harta Wiguna. Peserta Publikasi stunting adalah dari Perbekel, kepala Puskesmas, perguruan tinggai organisasi perangkat daerah, kementrian agama, petugas KB dan PKK.
Narasumber publikasi stunting adalah plt Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan yaitu I Wayan Triana Suryanata. Stunting di Kabupaten tabanan sejak tahun 2021 sampai tahun 2023 terjadi penurunan yaitu 9,2% tahun 2021, 8,2% tahun 2022 dan 6,3% tahun 2023. Confidens Interval Stunting hasil survey Survei Kesehatan Indonesia (SKI) dengan batas bawah 4,6% dan batas atas 8,6%. Data ini adalah data resmi stunting di Kabupaten tabanan karena menggunakan alat ukur yang benar, petugas pengukurnya adalah professional gizi yang sudah mendapat pendidikan dan pelatihan.
Untuk menyandingkan data resmi tersebut pada bulan Juni 2024 dilakukan pengukuran serentak di Kabupaten Tabanan dengan populasi Balita sebanyak 21.072 orang. Yang melakukan pengukuran adalah kader kesehatan di Posyandu. Hasil pengukuran mendapatkan hasil 2,9% balita stunting. Pada bulan Agustus dari hasil e-PPGBM yang berasal dari pengukuran Posyandu mendapatkan hasil stunting 5,23%. Perbedaanya adalah petugas pengukurnya adalah kader kesehatan yang belum semuanya mendapat pelatihan cara melakukan pengukuran dengan antropometri. Hasilnya memang terlihat presentase stuntingnya kecil tapi terdapat banyak kesalahan dalam pengukuran. Setelah dianalisis oleh kementrian kesehatan bahwa kesalahannya adalah terjadi pembulatan dalam input hasil, keslahan dalam melakukan pengukuran terutama posis berdiri balita. Hasil pengukuran ini sangat bagus untuk melakukan pemetaan wilayah stunting karena data perwilayah terkecil yaitu banjar sdh teridentifikasi balita stuntingnya.
Narasumber juga menyampaikan intervensi yang menyebabkan turunnya stunting adalah intervensi spesifik dan sensitif. Intervensi spesifik yang dilakukan adalah remaja putri diberikan tablet tambah darah di SMP dan SMA. Ibu hamil dilakukan pemeriksaan minimal 6 kali dan pemberian tablet tambah darah. Bila ditemukan ibu hamil kurang energi kronis diberikan PMT Lokal selam 120 hari. Bayi mendapatkan ASI eklusif. Balita yang ditemukan wasting, underweight dan tidak naik berat badannya dari bulan lalu diberikan PMT Lokal selama 14 hari.
Untuk melakukan integrasi layanan Posyandu Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan melakukan inovasi yang diberinama Posyandu yang Holistik, Integrasi dan Unggul. Louncing posyandu HIU dilakukan tanggal 11 Nopember 2024 dalam rangkaian Hari Kesehatan Nasional ke 60 di wantilan desa Peken kecamatan marga. Semua posyandu dilaksanakan secara terintgerasi mulai dari posyandu balita, posyandu remaja, posbindu usia dewasa dan posyandu lansia. Pelayana kesehatannya adalah pemeriksaan kehamilan dengan alat USG portable. Pojok pojok gizi juga dilakukan dengan penyuluhan makanan yang sudah di fortifikasi seperti garam beryodium.