Kabupaten Tabanan adalah salah satu Kabupaten dari beberapa Kabupaten / Kota yang ada di Propinsi Bali. terletak dibagian selatan Pulau Bali, Kabupaten Tabanan memiliki luas wilayah 839,33 KM² yang terdiri dari daerah pegunungan dan pantai. Secara geografis wilayah Kabupaten Tabanan terletak antara 1140 – 54’ 52” bujur timur dan 80 14’ 30” – 80 30’07” lintang selatan.
 
Topografi Kabupaten Tabanan terletak diantara ketinggian 0 – 2.276 m dpl, dengan rincian pada ketinggian 0 – 500 m dpl merupakan wilayah datar dengan kemiringan 2 – 15 %.  Sedangkan pada ketinggian 500 – 1.000 m dpl merupakan wilayah datar sampai miring dengan kemiringan 15 – 40 %.  Pada daerah-daerah yang mempunyai   kemiringan 2 – 15 % dan 15 – 40 % merupakan daerah yang cukup subur tempat dimana para petani melakukan kegiatan pertanian untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.  Di daerah-daerah yang mempunyai ketinggian di atas 1.000 m di atas permukaan laut dan dengan kemiringan 40 % ke atas merupakan daerah berbukit- bukit dan terjal.
 
Adapun batas-batas wilayah Kabupaten Tabanan adalah meliputi : di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Buleleng, yang dibatasi oleh deretan pegunungan seperti Gunung Batukaru (2.276 m), Gunung Sanghyang (2.023 m), Gunung Pohen (2.051 m), Gunung Penggilingan (2.082 m), dan Gunung Beratan (2.020 m) ; di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Badung, yang dibatasi oleh Tukad Yeh Sungi, Tukad Yeh Ukun dan tukad Yeh Penet. Di sebelah selatan dibatasi oleh Samudera Hindia, dengan panjang pantai selebar 37 km ; di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Jembrana yang dibatasi oleh Tukad Yeh Let.
 
Wilayah Kabupaten Tabanan adalah salah satu dari 9 Kabupaten/ Kota dari luas wilayah sebesar 839,33 km2 atau 14,90% dari luas propinsi Bali, dan terletak pada ketinggian wilayah 0 – 2.276 m di atas permukaan air laut. Sebanyak 23.358 Ha atau 28,00% dari luas lahan yang ada di Kabupaten Tabanan merupakan lahan persawahan, sehingga Kabupaten Tabanan dikenal sebagai daerah agraris.
 
Sebagaimana telah dimaklumi bersama, bahwa potensi unggulan Kabupaten Tabanan adalah bidang pertanian kerena sebagian besar mata pencaharian, soko guru perekonomian daerah, serta penggunaan lahan wilayah Tabanan masih didominasi bidang pertanian dalam arti luas. Kabupaten Tabanan terdiri dari 10 Kecamatan (Kecamatan Tabanan, Kecamatan Kediri, Kecamatan Kerambitan, Kecamatan Selemadeg, Kecamatan Selemadeg Barat, Kecamatan Selemadeg Timur, Kecamatan Penebel, Kecamatan Pupuan, Kecamatan Marga, dan Kecamatan Baturiti),
 
Kabupaten Tabanan berada di daerah tropis dengan dua musim yang berbeda antara musim kemarau dan musim penghujan dengan diselingi musim pancaroba.  Temperatur udara bervariasi dan juga ditentukan oleh ketinggian tempat, rata-rata berkisar 27,60 C. Keadaan pengairan dipengaruhi oleh bentuk pantai dan curah hujan yang menjadi sumber penyimpanan air dan sumber pengairan disamping danau yang luasnya 377 Ha terletak di Kecamatan Baturiti.
 
Berdasarkan potensi dan kondisi masyarakat Kabupaten Tabanan, asumsi Makro Ekonomi sebagai landasan kebijakan dalam penyusunan Anggaran adalah tingkat pertumbuhan perekonomian Kabupaten Tabanan. Tujuan yang ingin diwujudkan adalah semakin tumbuh kembangnya industri pedesaan yang berbasis pertanian sebagai media strategi untuk memacu perekonomian masyarakat desa (petani) dengan meningkatkan nilai tambah petani melalui industri penanganan dan pengolahan pasca panen diaharapkan akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
 
Berdasarkan data BPS Tabanan, maka Kabupaten Tabanan bisa digambarkan sbagai berikut;
 
Penggunaan Tanah
 
Bila dilihat dari penguasaan tanahnya, dari luas wilayah yang ada, sekitar 22,562 km2 (26,88 %) wilayah Kabupaten Tabanan merupakan lahan persawahan dan 61,371 km2 (73,12% ) merupakan lahan bukan sawah.
 
Dari 73,12 persen lahan bukan sawah, 99,95 persen diantaranya merupakan lahan kering yang sebagian besar berupa tegal, kebun, dan hutan negara, sisanya 0,05 persen adalah lahan lainnya seperti kolam, tambak dan rawa-rawa.
 
Curah Hujan
 
Curah hujan di suatu tempat dipengaruhi oleh keadaan iklim, topografi, dan pertemuan arus angin. Dari topografinya, Kabupaten Tabanan merupakan daerah pegunungan dan pantai. Ini mengakibatkan perbedaan suhu dimasing-masing daerah di wilayah Kabupaten Tabanan. Perbedaan suhu tersebut pada akhirnya dapat mempengaruhi tingkat curah hujan.
 
Dari dua stasiun pencatat curah hujan yang aktif di Kabupaten Tabanan, curah hujan yang tertinggi  terjadi pada bulan januari, april, dan bulan septsember hingga desember. Hal tersebut artinya pada bulan bulan bersangkutan, frekwensi curah hujannya tinggi.
 
Pertanahan
 
Berdasarkan catatan Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Tabanan, banyaknya hak atas tanah yang telah terdaftar  sebanyak 201.988 buah, yang sebagian besar (94,97 %) merupakan hak milik. Kepemilikan hak atas tanah ini mengalami peningkatan sekitar 5,49 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
 
Penduduk
 
Penduduk merupakan asset pembangunan bila mereka dapat diberdayakan secara optimal. Disamping itu, penduduk juga dapat menjadi beban pembangunan apabila kualitas penduduk atau sumber daya manusianya rendah.
 
Berdasarkan hasil registrasi penduduk Kabupaten Tabanan tercatat berjumlah 431.162 jiwa dengan laju pertumbuhan alaminya sebesar 0,15. Dari 431.162 jiwa, 214.264 (49,69 %) diantaranya merupakan penduduk laki laki dan 216.898 (50,31 %) merupakan penduduk perempuan.
 
Dilihat dari komposisi penduduknya, rasio jenis kelamin atau sex ratio penduduk Kabupaten Tabanan adalah sebesar 98,79. Nilai ini berarti, setiap 100 penduduk perempuan di Kabupaten Tabanan terdapat 98 penduduk laki laki.
 
Kabupaten Tabanan dengan luas wilayah sebesar 839 km2 dan jumlah penduduk sebanyak 431.162 jiwa, kepadatan penduduknya mencapai 513 jiwa per km2. Apabila dilihat tingkat kepadatan penduduk per kecamatan, persebaran penduduk di Kabupaten Tabanan tidak merata. Terdapat beberapa kecamatan yang tingkat kepadatan penduduknya jauh diatas rata-rata, antara lain kecamatan Kediri (1.399 jiwa per km2), Tabanan (1.235 jiwa per km2), Marga (970 jiwa per km2), dan Kerambitan (930 jiwa per km2), Baturiti (515 jiwa per km2) sedangkan lainnya tingkat kepadatan penduduknya 500 jiwa per km2 kebawah.
 
Untuk jumlah anggota rumah tangga perkeluarga, di Kabupaten Tabanan, jumlah anggota rumah tangga perkeluarga sebanyak 4 orang.
 
Migrasi
 
Beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah penduduk suatu daerah antara lain kelahiran, kematian, perpindahan keluar, dan perpindahan kedalam.
 
Kabupaten Tabanan telah terjadi kelahiran sebanyak 3.650 jiwa, kematian 3.012 jiwa, jumlah penduduk yang datang sebanyak 3.816 jiwa dan jumlah penduduk yang pindah sebanyak 2.519 jiwa. 
 
Ketenagakerjaan
 
Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS)  angkatan kerja di Kabupaten Tabanan sebanyak 261.534 jiwa. Dari angkatan kerja yang ada254.402 jiwa (97,27 %) diantaranya adalah penduduk yang bekerja, dan sisanya 7.132 (2,73 %) merupakan pengangguran terbuka.
 
Penduduk angkatan kerja yang berada di Kabupaten Tabanan, penduduknya bekerja di sektor pertanian, yaitu sekitar 43,96 persen. Penduduk angkatan kerja yang bekerja di sektor perdagangan terdapat 44.250 jiwa (17,39 %), di sektor industri sebanyak 35.313 jiwa (13,88 %), dan sisanya tersebar di keenam sektor lainnya.
 
Jumlah penduduk yang bukan angkatan kerja di Kabupaten Tabanan sebanyak 82.354 jiwa, dimana 19.249 jiwa (23,37 %) karena masih bersekolah, 48.697 jiwa (59,13 %) mengurus rumah tangga dan 14.408 (17,05 %) karena alasan lainnya.
 
SOSIAL
 
Pendidikan
 
Salah satu indikator yang menentukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) adalah tingkat pendidikan. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi, diharapkan kualitas SDMnya juga tinggi.
 
Dalam rangka meningkatkan kualitas SDM, diperlukan perhatian yang serius di bidang pendidikan.Salah satu bentuk perhatian di bidang pendidikan adalah dengan menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai.
 
Dewasa ini pendidikan tidak lagi dimulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD), melainkan sudah dimulai dari tingkat pendidikan Taman Kanak Kanak (TK). Jumlah sekolah TK di Kabupaten Tabanan  terdapat sebanyak 219 buah dengan jumlah murid sebanyak 6.394 orang.
 
Jumlah SD yang ada di Kabupaten Tabanan  adalah sebanyak 339 buah, dengan jumlah murid dan guru masing-masing sebanyak 35.969 dan 3.383 orang. Dari keadaan tersebut dapat diketahui bahwa nilai rasio murid terhadap guru untuk Sekolah Dasar adalah sebesar 11. Nilai rasio ini berarti setiap 1 orang guru SD harus mendidik 13 orang murid.
 
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah murid SLTP di Kabupaten Tabanan mengalami peningkatan sebesar 1,01 persen. Dari 18.232 murid SLTP, terdapat 1.644 orang guru yang mengajar ditingkat SLTP. Ini berarti rasio murid terhadap guru untuk tingkat SLTP adalah sebesar 11.
 
Untuk sekolah menengah atas (SMU dan SMK), jumlah murid di Kabupaten Tabanan mengalami kenaikan yaitu dari 12.551 orang di tahun 2009 menjadi 12.551 orang .Jumlah pengajar yang mengajar di sekolah menengah atas sebanyak 1.517 orang guru. Berarti rasio murid terhadap guru untuk tingkat sekolah menengah atas adalah sebesar 9.
 
Di Kabupaten Tabanan terdapat 4 perguruan tinggi, dimana ketiganya merupakan Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Jumlah mahasiswa PTS di Kabupaten Tabanan  meningkat dari 1.913 orang di tahun 2009 menjadi 2.079 orang di tahun 2010.
 
Kesehatan
 
Penyediaan sarana dan prasarana kesehatan serta tenaga kesehatan merupakan salah satu cara pemerintah dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
 
Rumah sakit dan puskesmas merupakan salah satu sarana kesehatan yang paling vital. Di Kabupaten Tabanan terdapat 20 Puskesmas, 78 puskesmas pembantu, dan 30 puskesmas keliling. Sedangkan jumlah rumah sakit negeri yang terdapat di Kabupaten Tabanan terdapat satu buah dengan jumlah tempat tidur sebanyak 190 buah.
 
Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah tenaga kesehatan di RSUD Kabupaten Tabanan  mengalami kenaikan sebesar 1,17 persen. Seiring dengan kenaikan jumlah tenaga medis, jumlah fasilitas tempat tidur di RSUD Tabanan juga bertambah.
 
Jumlah pasien yang tercatat di RSUD Tabanan  sebanyak 125.141 pasien, dimana 110,301 diantaranya adalah pasien rawat jalan, dan 14.840 pasien rawat inap. Dari pasien rawat inap yang tercatat di RSUD Tabanan, paling banyak pasien dirawat disebabkan oleh kasus Single live birth (15,61%). Sedangkan untuk kasus kematian, kebanyakan disebabkan oleh penyakit keracunan darah (42,02 %).
 
Peradilan
 
Statistik Peradilan Kabupaten Tabanan  terdapat 302 terdakwa yang perkaranya telah mendapatkan putusan pengadilan. Bila dilihat dari kelompok umur, sebagian besar terdakwa berumur 21 tahun keatas, yaitu sekitar 93,98%.
 
Jumlah tahanan yang masuk Rumah Tahanan Negara Tabanan  sebanyak 246 orang , terdiri dari 224 orang berstatus penjara kurang dari 1 tahun dan 15 orang berstatus penjara 1 – 5 tahun dan 6 orang berstatus lebih dari 5 tahun.
 
Pelanggaran lalu lintas di Kabupaten Tabanan  terdapat 8.331 buah. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah ini mengalami penurunan sebesar 48,82 persen. Tercatat 253 kasus kecelakaan, dengan 73 orang diantaranya meninggal, 145 orang luka berat dan 226 orang luka ringan.
 
Agama
 
Sebagai negara yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, Negara menjamin kehidupan beragama serta menjaga kerukunan antar umat beragama. Untuk itu, diperlukan sarana dan prasarana yang memadai untuk peningkatan pelayanan bagi seluruh umat beragama.
 
Sebagian besar penduduk Kabupaten Tabanan beragama Hindu, hal ini tercermin dari jumlah peribadatan yang terdapat di Kabupaten Tabanan. Kabupaten Tabanan terdapat 1.163 buah tempat peribadatan untuk Agama Hindu, 43 buah untuk Agama Islam, 6 buah untuk Agama Katolik, 3 buah untuk Agama Budha dan 9 buah untuk Agama Protestan.
 
 
 
PERTANIAN
 
Tanaman Pangan
 
Kabupaten Tabanan merupakan salah satu sentral produksi tanaman pangan di Propinsi Bali. Jumlah produksi tanaman pangan Kabupaten Tabanan adalah yang terbesar di Propinsi Bali.
 
Dalam pembahasan tanaman pangan, pertanian tanaman pangan dikelompokan ke dalam empat kelompok, yaitu padi, palawija, sayur-sayuran, dan buah-buahan.
 
Luas panen di Kabupaten Tabanan mengalami peningkatan sebesar 6,36 persen menjadi 43.215 Ha. Namun jika ditinjau dari sisi jumlah produksinya, jumlah produksi padi sawah di Kabupaten Tabanan mengalami penurunan sebesar 3,65 persen. Hal ini disebabkan adanya hama tikus dan saluran irigasi masih diperbaiki menyebabkan sawah kekurangan air.
 
Disisi lain jumlah produksi tanaman palawija  nilainya bervariasi, sebagian ada yang mengalami peningkatan, namun ada pula yang jumlah produksinya mengalami penurunan. Tanaman palawija yang jumlah produksinya mengalami peningkatan antara lain ketela pohon, ubi jalar, dankacang hijau, sedangkan yang mengalami penurunan adalah jagung, kacang tanah, dan kedelai.
 
Jumlah produksi sayur-sayuran di Kabupaten Tabanan  adalah sejumlah 772.156 ton. Secara umum, produksi sayur-sayuran di Kabupaten Tabanan masih didominasi oleh komoditi kubis, yaitu sebesar 197.059 ton (25,52 %).
 
Produksi buah-buahan di Kabupaten Tabanan berjumlah 103.307 ton, dimana sebagian besar produksi buah-buahan masih didominasi oleh komoditi pisang, yaitu sebesar 60.901 ton (58,95 %) dengan nilai produksi sebesar Rp. 16.005.287.000,-.
 
Peternakan
 
Dalam pembahasan peternakan, peternakan di Kabupaten Tabanan dikelompokkan ke dalam tiga kelompok, yaitu ternak besar, ternak kecil, dan unggas.
 
Yang termasuk dalam ternak besar adalah sapi, kerbau, dan kuda. Jumlah populasi ternak besar di Kabupaten Tabanan  mengalami peningkatan sebesar 1,59 persen jika dibandingkan dengan jumlah populasi ternak besar di tahun sebelumnya.
 
Ternak kecil yang terdiri dari kambing/domba, babi bali, babi sadle back, dan babi landrance, jumlah populasinya mengalami penurunan sebesar 0,97 persen. Hal ini disebabkan karena peningkatan jumlah populasi kambing/domba tidak dapat menopang penurunan jumlah populasi babi bali, babi sadle, dan babi landrance.
 
Untuk kelompok unggas, yang meliputi ayam kampung, ayam ras petelur, ayam ras pedaging, itik lokal, itik kaki chamble, itik manila, merpati, kalkun, puyuh dan angsa, jumlah populasinya mengalami penurunan sebesar 1,45 persen dari tahun sebelumnya disebabkan adanya kasus flu burung.
 
Perikanan
 
Perikanan di Kabupaten Tabanan dikelompokkan berdasarkan jenis air dimana ikan hidup, yaitu ikan air tawar dan ikan air laut.
 
Hasil produksi ikan air tawar di Kabupaten Tabanan  adalah sebanyak 681 ton, dimana 44,02 persen diantaranya adalah ikan kolam air tenang, 24,52 persen ikan sawah, 19,01 persen ikan sungai, dan sisanya adalah ikan saluran irigasi, ikan danau, dan ikan keramba.
 
Produksi ikan laut dan hasil laut lainnya di Kabupaten Tabanan  mencapai 566,4 ton. Nilai produksi  mengalami perubahan yang cukup spesifik jika dibandingkan dengan jumlah produksi tahun sebelumnya, karena pemerintah daerah memberikan bantuan kapal dan alat tangkap berupa jaring kepada nelayan.
 
Perkebunan
 
Yang termasuk dalam jenis tanaman perkebunan antara lain kelapa dalam, kelapa hibrida, jahe gajah, kopi arabika, kopi robusta, cengkeh, panili, kakao dan lada.
 
Produksi tanaman perkebunan Kabupaten Tabanan  mencapai 22.573,82 ton. Jumlah ini mengalami kenaikan sebesar 2,84 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
 
Kehutanan
 
Berdasarkan data Dinas Kehutanan Kabupaten Tabanan,  luas kawasan hutan di Kabupaten Tabanan mencapai 8.727.250 Ha. Sebagian besar hutan di Kabupaten Tabanan merupakan hutan lindung, yaitu sebesar 7.426.340 Ha (85,09 %), sisanya berupa hutan kebun raya, cagar alam, dan hutan wisata.
 
 
 
PERINDUSTRIAN, AIR MINUM DAN LISTRIK
 
Industri
 
Industri formal adalah industri yang mempunyai ijin operasi secara resmi. Pencatatan industri formal di Kabupaten Tabanan dikelompokkan kedalam kelompok industri logam, mesin, dan eletronik, serta kelompok industri kimia, agro, dan hasil hutan.
 
Berdasarkan hasil pencatatan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Deperindag) Kabupaten Tabanan, terdapat 302 unit usaha formal, dari jumlah tersebut dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 3.439 yang tersebar pada 10 kecamatan di Kabupaten Tabanan. Nilai produksi yang dihasilkan dari 302 unit usaha tersebut sebesar Rp. 207.966.860,-. Di mana sebanyak 138 unit usaha adalah industri logam, mesin dan elektronik sedangkan 164 unit usaha adalah industri kimia, agro dan hasil hutan.
 
Air Minum
 
Jumlah produksi air minum yang dijual Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Tabanan  sebanyak 9.392.557 m3. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 5,35 persen jika dibandingkan dengan jumlah penjualan tahun sebelumnya. Dari 8.707.217 m3 produksi air minum yang terjual, 78,00 persen diantaranya digunakan untuk konsumsi rumah tangga, dan 22,00 persen digunakan oleh usaha/toko/industri. Sedangkan pendapatan yang paling tinggi dari rumah tangga atau tempat tinggal sehubungan dengan meningkatnya pembangunan perumahan di wilayah Kabupaten Tabanan.
 
Listrik
 
Menurut laporan PT. PLN Wilayah Tabanan, banyaknya pelanggan PLN di Kabupaten Tabanan mengalami peningkatan sebanyak 5,95 persen menjadi 93.060 pelanggan. Jumlah pelanggan PLN paling banyak berada pada jenis tarif R1 (rumah tangga), yaitu sebesar 86,33 persen dari total pelanggan PLN. Sedangkan jumlah KWH (Kilo Watt Hour) listrik PLN yang terjual  mencapai 44.618.669 KWH.
 
 
 
TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI
 
Panjang Jalan
 
Jalan adalah prasarana yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam memperlancar mobilitas penduduk dan kegiatan perekonomian suatu daerah. Semakin tinggi tingkat pembangunan suatu daerah, otomatis akan menuntut pembangunan jalan untuk mempermudah mobilitas dan memperlancar arus perdagangan antar daerah.
 
Panjang jalan diseluruh Kabupaten Tabanan  tercatat sepanjang 1.057,53 km yang 89,68 persen diantaranya sudah diaspal.
 
Angkutan Darat
 
Jenis angkutan darat bermotor yang ada di Kabupaten Tabanan antara lain Bus, Micro Bus, Station Suburband, Minitruck, Truck, Pick Up, Microlet dan Sedan/Jeep. Jumlah angkutan bermotor yang ada di Kabupaten Tabanan  tercatat sebanyak 6.758 buah yang 71,38 persen diantaranya merupakan angkutan bermotor berstatus bukan umum.
 
Dari angkutan bermotor yang ada sebagian besar berjenis pick up, yaitu sebanyak 3.869 buah (57,52 %), sedangkan yang berjenis truck sebanyak 1.765 buah (26,12 %) , dan 16,37 persen sisanya tersebar di jenis angkutan bermotor lainnya.
 
Pos dan Telekomunikasi
 
Dengan berkembangnya perekonomian suatu daerah dituntut adanya sarana komunikasi yang cepat dan terpercaya baik untuk kebutuhan komunikasi baik dalam maupun luar negeri. Untuk memenuhi harapan tersebut, pemerintah telah membangun prasarana berupa kantor layanan pos dan telekomunikasi.
 
Di Kabupaten Tabanan terdapat sebuah kantor pos yang berlokasi di Kecamatan Tabanan dan 7 buah kantor pos pembantu yang tersebar di 7 Kecamatan lainnya. Dari hasil pencataan kantor pos Tabanan, dapat diketahui bahwa pemakaian jasa Pos selama tahun 2010 sebanyak 174.030 buah, dimana 118.384 surat tujuan dalam negeri dan 55.646 surat tujuan luar negeri dan 595.247 surat yang diterima. Jika dibandingkan dengan penggunaan jasa pos tahun sebelumnya  mengalami peningkatan.
 
Untuk fasilitas telekomunikasi, hingga  jumlah sambungan telepon di Kabupaten Tabanan tercatat sebanyak 13.455 buah dan sebagian besar berlokasi di Kecamatan Kediri dan Kecamatan Tabanan.
 
Hotel Dan Pariwisata.
 
Hotel merupakan salah satu sarana akomodasi yang sangat penting peranannya dalam menunjang pariwisata suatu daerah. Jumlah hotel yang ada di Kabupaten Tabanan berjumlah 77 buah, dimana dua diantaranya merupakan hotel berbintang.
 
Jumlah wisatawan yang singgah ke objek wisata di Kabupaten Tabanan tercatat sebanyak 3.331.430 orang, dimana 34,25 persen diantaranya merupakan wisatawan manca negara. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah kunjungan wisatawan ke objek wisata yang berada di Kabupaten Tabanan mengalami peningkatan sebesar 13,84 persen.
 
KEUANGAN DAN HARGA-HARGA
 
Keuangan Pemerintahan Daerah
 
Pengelolaan potensi daerah merupakan tantangan bagi pemerintahan daerah untuk dapat melaksanakan pembangunan daerahnya. Pembangunan daerah harus dilaksanakan secara terpadu dan menyeluruh, serta pengelolaan anggaran yang baik dan benar.
 
Realisasi penerimaan Kabupaten Tabanan mencapai Rp. 784.878.353.842,01,- terdiri dari pendapatan asli daerah sebesar Rp. 116.860.678.336,51,-, pendapatan dana berimbang sebesar Rp. 513.683.612.125,00,-, pendapatan sah lainnya sebesar Rp. 154.334.063.380,50-. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, realisasi penerimaan Kabupaten Tabanan mengalami peningkatan sebesar Rp. 94.943.359.736,40,- atau sekitar 12,10 persen.
 
Realisasi pengeluaran Kabupaten Tabanan  mencapai Rp. 773.701.072.191,54,-. Sebagian besar realisasi pengeluaran  diperuntukan untuk belanja tidak langsung, yaitu sebesar Rp. 585.610.098.539,07,- atau 75,69 persen dari total realisasi pengeluaran.
 
Perbankan dan Koperasi
 
Perbankan, koperasi dan pegadaian merupakan bagian penting dalam perekonomian, dan sangat menunjang mobilitas ekonomi suatu daerah.
 
Dana yang berhasil dihimpun, baik dalam bentuk giro, deposito, maupun tabungan mencapai Rp. 79.846.676.000.000,-. Dana tersebut berhasil dihimpun dari 1.171.561 nasabah.
 
Sedangkan Koperasi Unit Desa (KUD)  sebanyak 18 buah dan 459 buah koperasi Non KUD, dengan anggota secara keseluruhan67.864 orang. Jika dibandingkan dengan jumlah anggota KUD tahun sebelumnya, jumlah anggota KUD mengalami penurunan sebesar 27,26 persen.
 
PENDAPATAN REGIONAL
 
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
 
PDRB merupakan total nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha di suatu wilayah dalam periode tertentu dimana informasi tersebut berisitentang data nilai tambah sektoral, struktur perekonomian, pertumbuhan, ekonomi dan pendapatan per kapita. PDRB suatu daerah dapat dihitung melalui dua pendekatan, yaitu PDRB atas dasar harga konstan, dan PDRB atas dasar harga berlaku.
 
PDRB Kabupaten Tabanan  atas dasar harga berlaku mencapai 5,054,201.81juta rupiah. Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan sebesar 2.474.758,71 juta rupiah atau meningkat 132.047,44 juta rupiah . 
 
PDRB Menurut Lapangan Usaha
 
Pendapatan regional Kabupaten Tabanan masih didominasi oleh sektor tersier. Sektor tersier memberikan sumbangan terhadap pendapatan regional Kabupaten Tabanan sebesar 55,68 persen, kemudian disusul oleh sektor primer sebesar 31,89 persen, dan sektor sekunder sebesar 12,43 persen.
 
Jika dilihat dari nilai absolutnya, baik atas harga konstan maupun atas harga berlaku, pertumbuhan ekonomi sektor primer masih berada dibawah pertumbuhan sektor sekunder dan tersier. Hal ini mengakibatkan peran sektor primer dalam pembentukan PDRB mulai mengalami pergeseran ke sektor sekunder dan tersier.
 
PDRB perkapita
 
PDRB perkapita Kabupaten Tabanan atas harga berlaku adalah sebesar Rp. 11.984.989,28,-. Dapat dikatakan bahwa rata-rata penghasilan penduduk Kabupaten Tabanan sebesar Rp. 998.749,11,- setiap bulannya. Ini berarti kinerja ekonomi Kabupaten Tabanan  tampaknya mengalami perbaikan seiring dengan semakin pulihnya kondisi keamanan yang merupakan faktor penting pendukung sektor pariwisata Kabupaten Tabanan.
 
Sumber: Tabanan Dalam Angka Tahun 2011; diterbitkan oleh BPS Tabanan .