
Potensi Perikanan dan Kelautan di Kabupaten Tabanan
Kabupaten Tabanan yang selama ini dikenal sebagai daerah pertanian, memiliki potensi perikanan yang beragam, baik potensi wilayah, sumber daya alam dan kelautan. Ketersediaan sumber mata air yang banyak dan aliran sungai yang mengalir sepanjang tahun serta kondisi perairannya yang relatif rendah pencemaran, telah mendorong tumbuh dan berkembangnya usaha agribisnis perikanan air tawar dalam bentuk budi daya ikan di kolam, sawah, saluran irigasi maupun pengembangan budidaya ikan di jakapung ( jaring kantong apung ).
Potensi budidaya ikan air tawar terdiri dari potensi budidaya ikan di sawah tercatat sekitar 9.124 ha, kolam air tenang 110 ha, saluran irigasi 50 ha dan budidaya Jakapung di Danau Beratan 50 unit. Dari potensi yang ada tersebut, sampai saat ini pemanfaatannya masih tergolong kecil. Budidaya ikan di sawah baru dimanfaatkan sekitar 15 persen, budidaya di kolam sekitar 73 persen, budidaya di saluran irigasi 25 persen dan budidaya di jakapung 27 persen.
Selain itu, sebagai wilayah yang berbatasan dengan Samudera Indonesia, Kabupaten Tabanan memiliki garis pantai sepanjang 35 km yang terbentang mulai dari pantai Nyanyi, Kecamatan Kediri di sebelah timur sampai ke barat di pantai Yeh Leh, Kecamatan selemadeg Barat. Potensi kelautan ini dimanfaatkan untuk usaha penangkapan ikan, pengolahan ikan dan usaha pemanfaatan potensi pantai sebagai objek wisata.
Meski masih menghadapi sejumlah kendala seperti lemahnya permodalan dan masih rendahnya kualitas SDM pembudidaya ikan dan nelayan, namun pembangunan perikanan dan kelautan di Kabupaten Tabanan selama tahun 2009 secara keseluruhan telah menunjukkan hasi-hasil yang cenderung meningkat dan menggembirakan.
Pada tahun 2010, pada sektor perikanan budidaya diharapkan terjadi peningkatan produksi sekitar 20 persen. Adanya peningkatan ini, diharapkan sejalan dengani tujuan pembangunan perikanan dan kelautan secara nasional yaitu meningkatkan produksi ikan, meningkatkan konsumsi ikan/kapita/tahun, meningkatkan pendapatan para pembudidaya ikan/nelayan serta memperluas lapangan kerja di bidang perikanan dan kelautan.
Terkait visi Kementerian Kelautan dan Perikanan yaitu mewujudkan Indonesia sebagai penghasil produk kelautan dan perikanan terbesar di dunia tahun 2015, Pemkab Tabanan melalui Dinas Perikanan dan Kelautan telah berkomitmen untuk mendukung visi tersebut melalui kontrak produksi yang telah ditandatangani oleh Bupati Tabanan dengan Gubernur Bali dan Menteri Kelautan dan Perikanan. Dalam kontrak tersebut peningkatan produksi perikanan budidaya diharapkan dapat mencapai 353 persen dalam periode 2010 – 2014 yaitu dari 1.095 ton menjadi 3.975 ton. Untuk mencapai peningkatan produksi tersebut komoditas budidaya ikan air tawar yang akan didorong dan dipacu pengembangannya adalah nila, karper, lele dan gurami sebagai komoditas andalan.
Produksi Perikanan
Produksi Benih
Sedangkan produksi benih ikan dari berbagai jenis komoditas perikanan yang ada di Kabupaten Tabanan, pada tahun 2008 produksinya sejumlah 9.823.100 ekor senilai Rp 196.460.000. Jumlah produksinya meningkat 286.100 ekor atau sekitar 2,9 persen dibanding tahun sebelumnya yang sejumlah 9.537.000 ekor.Jumlah produksi benih tersebut di atas dihasilkan oleh 4 (empat) unit Balai Benih Ikan (BBI) Dinas, 1 (satu) Unit RCP, 6 (enam) unit KPI dan 104 Unit Pembenihan Ikan Rakyat (UPR) yang keberadaannya tersebar di 10 Kecamatan di Kabupaten Tabanan. Selain untuk memenuhi kebutuhan daerah sendiri, produksi benih ikan tersebut juga untuk memenuhi kebutuhan daerah lainnya di Bali.
Dinamika Kelompok
Perikanan Laut
Potensi sumber daya perikanan laut keberadaannya tersebar di 6 Kecamatan. Sarana dan prasarana perikanan laut di Kabupaten Tabanan berupa armada penangkapan ikan total sejumlah 214 buah jukung. Dari jumlah tersebut 210 jukung sudah dilengkapi dengan motor tempel. Sedangkan sarana penangkapan ikan yang dimiliki oleh nelayan di Kabupaten Tabanan total sejumlah 7.443 unit dengan perincian alat tangkap berupa jaring 4.488 unit, bubu 1.225 unit, jala 365 unit dan alat tangkap lainnya 1.315 unit.
Tingkat Konsumsi Ikan
Sejalan dengan peningkatan produksi, tingkat konsumsi ikan/kapita/tahun di Kabupaten Tabanan dari tahun ke tahun juga menunjukkan peningkatan. Pada tahun 2008 tingkat konsumsi ikan masyarakat Kabupaten Tabanan mencapai 20,8 kg/kapita/tahun atau mengalami peningkatan sebesar 0,3 kg/kapita/tahun dibandingkan tahun sebelumnya.
Bursa Ikan
Kegiatan Bursa Ikan yang merupakan kerjasama antara BBI Pesiapan, KPN Ikan Mas dan Pembudidaya ikan, telah dirasakan manfaatnya secara nyata dalam membantu memasarkan produksi ikan yang dihasilkan oleh para pembudidaya ikan di Kabupaten Tabanan. Pada tahun 2008, dari kegiatan Bursa Ikan bisa terpasarkan ikan sejumlah 10.160 Kg meningkat 5.249 Kg atau 107 persen dibanding tahun sebelumnya yang hanya 4.911 Kg. Jumlah ikan tersebut terdiri dari ikan karper 529 Kg, nila 3.415 Kg, gurami 1.474 Kg, lele 2.800 Kg, udang galah 156 Kg, patin 899 Kg dan bawal 880 Kg
Pelestarian Sumberdaya Perikanan
Dalam upaya menjaga dan melestarikan lingkungan hidup, khususnya menjaga, memelihara, membina, mengembangkan serta melestarikan sumberdaya hayati yang ada di perairan umum, Dinas Perikanan dan Kelautan telah melakukan berbagai upaya seperti restocing, penyuluhan serta pemasangan papan informasi. Pada tahun 2008 Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tabanan telah melaksanakan penebaran benih ikan di perairan umum (Restocking) sebanyak 1.200.000 ekor yang ditujukan untuk memperkaya dan melestarikan sumber daya ikan
Pengembangan Komoditas Andalan
Berdasarkan potensi wilayah dan kesesuaian lahan budi daya ikan, Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tabanan telah menetapkan beberapa komoditi andalan untuk dikembangkan. Beberapa komoditi andalan yang diunggulkan dan dikembangkan di antaranya adalah:
Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Jenis ikan nila yang dikembangkan di Kabupaten Tabanan merupakan jenis nila unggul. Di antaranya adalah nila Gift, nila Nirwana, nila Gesit dan nila Taiwan. Benih nila produksi Tabanan saat ini banyak diminati oleh petani jakapung di Danau Batur (Bangli). Sedangkan ikan nila konsumsi banyak diserap oleh restoran di Badung dan Denpasar. Sentra pengembangan ikan nila terdapat di Kec. Baturiti (Danau Beratan, Desa Candi Kuning), Kec. Penebel (Desa Penatahan, Tengkudak dan Pitra), Kec. Marga (Desa Petiga, Desa Ole), Kecamatan Selemadeg (Desa Tiying Gading), Kec. Selemadeg Timur (Desa Megati)
Ikan Karper (Cyprinus carpio)
Ikan karper yang banyak diusahakan petani di Tabanan umumnya jenis majalaya karena potensial dibudidayakan di sawah, kolam, saluran irigasi dan jakapung. Sentra pengembangan ikan karper berada di Kecamatan Tabanan (Desa Sudimara dan Desa Denbantas), Kecamatan Kediri (Desa Beraban), Kecamatan Penebel (Desa Penatahan, Tengkudak, Pitra,Tajen, Biaung dan Babahan), Kecamatan Marga (Desa Tua, Ole dan Petiga)
Ikan Lele (Clarias gariepinus)
Selain ikan nila dan karper, jenis ikan lele juga menjadi salah satu komoditas andalan sekaligus unggulan di Kabupaten Tabanan. Jenis ikan lele yang dikembangkan di antaranya adalah lele dumbo, sangkuriang dan pokphand. Sentra pengembangan ikan lele berada di Kecamatan Penebel (Desa Pitra), Kecamatan Kerambitan (Desa Kelating dan Desa Sembung Gede) dan Kecamatan Tabanan (Desa Gubug, Sudimara, Dauh Peken)
Ikan Gurami (Osphronemus gouramy)
Di Kabupaten Tabanan kolam yang dikembangkan untuk budidaya ikan gurami tersebar di sejumlah kecamatan. Sentra pengembangan ikan gurami berada di Kec. Selemadeg Barat (Desa Lumbung, Lalanglinggah dan Desa Tiyinggading), Kec Kediri (Desa Bengkel). Kec. Tabanan (Desa Sudimara), Kecamatan Baturiti (Desa Perean Kangin) dan Kecamatan Penebel di Br. Tegayang, Desa Penatahan.
Pengembangan Komoditas Alternatif
Selain empat komoditas andalan tersebut, Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tabanan juga telah mencanangkan program pengembangan komoditas alternatif perikanan budidaya. Komoditas alternatif ini diharapkan bisa menjadi pilihan alternatif sekaligus sebagai pendukung produksi perikanan budidaya. Beberapa komoditas alternatif yang telah dikembangkan oleh para pembudidaya ikan di Kabupaten Tabanan di antaranya adalah:
Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii)
Udang galah cukup potensial dikembangkan di kolam air tenang karena adanya daya dukung lahan dan SDM. Selama ini, produksi udang galah dari Kabupaten Tabanan sebagian besar dipasarkan ke super market, restoran dan hotel di Denpasar dan Badung. Sentra produksi udang galah di Kabupaten Tabanan berada di Kec. Marga (Desa Ole ), Kec. Selemadeg Barat (Desa Antap, Selabih dan Lalanglinggah).Kec. Penebel (Desa Tajen, Penebel, Rejasa, Senganan dan Babahan)
Kodok Lembu (Rana catesbiana)
Kodok lembu (bull frog) sudah dikembangkan di Kabupaten Tabanan sejak tahun 1984 untuk memenuhi permintaan restoran, supermarket dan ekspor. Sentra produksi kodok lembu berada di Desa Jegu, Kecamatan Penebel.
Patin (Pangasius sp)
Ikan patin awalnya dikembangkan dan diujicoba di BBI Bolangan tahun 2006 yang memberikan hasil memuaskan. Sejak saat itu, budidaya ikan patin mulai diminati dan dikembangkan oleh pokdakan. Sentra pengembangan budidaya ikan patin berada di Kecamatan Tabanan (Desa Dauh Peken dan Desa Subamia)
Lobster Air Tawar (Cherax sp)
Lobster air tawar (Cherax) mulai diminati pembudidaya ikan di Kabupaten Tabanan pada awal tahun 2005-an. Sama seperti udang galah, komoditas cherax ini juga cukup menjanjikan karena memiliki harga jual yang tinggi. Sentra produksi cherax di Kabupaten Tabanan berada di Kecamatan Tabanan (Desa Dajan Peken, Desa Tunjuk), Kecamatan Kediri (Desa Bengkel), Kec. Selemadeg Barat (Desa Lalanglinggah)
Pengembangan Komoditas Perikanan Tangkap
Selain perikanan budidaya, Kabupaten Tabanan juga memiliki potensi di bidang perikanan tangkap. Pada bidang ini, komoditas yang dikembangkan dan dijadikan andalan di antaranya adalah Lobster (Panulirus sp) dan Layur (Trichiurus sp).
Kedua komodiatas tersebut dijadikan andalan, karena selama ini Kabupaten Tabanan dikenal sebagai produsen utama udang barong atau lobster di Bali. Selain lobster, hasil tangkapan utama di Tabanan adalah ikan layur. Di Kabupaten Tabanan, lobster dan layur dihasilkan oleh 20 kelompok nelayan dengan sentra produksi di Kecamatan Kediri (Desa Pangkung Tibah),Kecamatan Tabanan (Desa Sudimara),Kecamatan Kerambitan (Desa Tibubiu dan Kelating), Kecamatan Selemadeg ( Desa Antap, Lalanglinggah, Tegal Mengkeb dan Desa Beraban). Kecamatan Selemadeg Barat (Desa Selabih)